Senin, 11 Februari 2013

MALAM PERTAMA DI ALAM KUBUR

 


Satu hal sebagai bahan renungan kita
Menjelang Tidur... Tuk merenungkan indahnya
malam pertama.


Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis
sanak saudara.
Hari itu... mempelai sangat dimanjakan.
Mandipun... harus dimandikan. Seluruh badan
... kita terbuka....


Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tak ada sedikitpun rasa malu... Seluruh badan
digosok dan dibersihkan. Kotoran dari lubang
hidung dan anus dikeluarkan. Bahkan lubang ?
lubang itupun ditutupi kapas putih...


Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita waktu itu. Setelah dimandikan...
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna
putih.
Kain itu ...


jarang orang memakainya.. Karena bermerk
sangat terkenal, yaitu Kafan.
Wewangian ditaburkan ke baju kita... Bagian
kepala.., badan..., dan kaki diikatkan.
tataplah.... tataplah... itulah wajah kita.


Keranda pelaminan... langsung disiapkan.
Pengantin bersanding sendirian... Mempelai
diarak keliling kampung bertandukan tetangga,
menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
kita. Diiringi langkah gontai seluruh
keluarga. Serta rasa haru para handai taulan.
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah
kudus.


Akad nikahnya bacaan talkin... Berwalikan liang
lahat.. Saksi-saksinya nisan-nisan.. yang
telah tiba duluan. Siraman air mawar..
pengantar akhir kerinduan.
Dan akhirnya..... tibalah masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian... Untuk
mempertanggungj awabkan seluruh langkah
kehidupan.
Malam pertama bersama 'kekasih'.. Ditemani
rayap - rayap dan cacing tanah. Di kamar
bertilamkan tanah.. Dan ketika 7 langkah tlah
pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat... Kita tak
tahu apakah akan memperoleh Nikmat
Kubur... Ataukah kita kan memperoleh Siksa
Kubur..... Kita tak tahu...dan tak seorangpun
yang tahu....


Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan....
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima?
Kita sungkan sekali
meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...
Inilah masa menunggu sebelum tibanya hari
akhir dari segala-galanya. .
Akankah sejak malam ini kita menunggu untuk ke
surga atau ke neraka?
Mungkin tak pantas kita rasanya menjadi ahli
syurga... Tapi.... tapi .... sanggupkah kita menjadi
ahli neraka?


Wahai Sahabat... mohon maaf... jika malam itu aku tak menemanimu. Bukan aku tak setia...
Bukan aku berkhianat.... Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan. Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga. Aku berdo'a... semoga kita bisa khusnul khotimah sehingga menjadi ahli syurga.

... ♥ Semoga bermanfaat ♥ ...


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.


Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.


Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar. ^_^