Senin, 18 Februari 2013

KISAH ISTRI NABI IBRAHIM AS bag 3 { SITI SARAH & SITI HAJAR }

 
Hajar adalah wanita teladan dalam pengabdian.


Ia tokoh wanita mulia, ibu nabi yang sabar, dan istri nabi yang merupakan satu umat kendati sendirian, ia wanita mulia bagi Ibrahim as, sejak pertama ia dihibahkan raja Mesir kepada Sarah, istri Nabi Ibrahim yg pertama.

Kejadian tersebut menebarkan aroma-aroma iman, dengan kejadian tersebut terlihatlah figur Hajar dalam bentuk terbaiknya selaku wanita ahli ibadah, tunduk dan jujur.

Kekasih Allah, Ibrahim as amat merindukan anak dan keturunan. Beliau berdoa kpd Tuhannya dengan pelan-pelan dan terang-terangan agar Dia memberi beliau anak yang salih.

Perintah Allah harus terealisir, Allah mentakdirkan tamu kita kali ini adalah ibu nabi Ismail as, ibu orang-orang Arab, ibu umat terbaik yang dikeluarkan untuk umat manusia dan ibu bagi orang-orang yg tanaman mereka yang baik ditanam di Ummul Qura, Makkah, negeri yg diberkahi Allah dan sekitarnya dan Allah menjadikan hati semua manusia tertuju kepadanya.

Hajar, itulah wanita mulia yg menjadi ibu orang-orang Arab, istri nabi Ibrahim as dan ibu nabi Ismail as.

Sekarang, mari kita saksikan bersama detik-detik penuh berkah bersama wanita ini yg dikeluarkan Allah dari Mesir, didatangkan dari negeri orang kafir, dan berbuat baik kepada-Nya dengan menjadikannya sebagai salah satu wanita pilihan yg selalu menjadi bahan perbincangan zaman, dan mengakui kedudukan mereka, ia adalah salah satu wanita panutan yg baik bagi dunia wanita di semua keutamaan, semua kebaikan yg menghasilkan kebahagiaan dunia dan akhirat.



Dirumah Ibrahim, Hajar mendengar apa saja yg dikatakan dan di dakwahkan Ibrahim, sungguh ucapan Ibrahim adalah ucapan indah yg masuk ke dalam jiwa dan meninggalkan bekas yg baik di hati, Hajar merasa ruhnya bersinar dengan sinar Ilahi.

Hajar wanita yg sangat tulus kepada majikannya, Sarah dan Ibrahim, ia mencintai majikan wanitanya, ia mengabdi kpdnya dgn amat sempurna, ia melihat banyak hal pada diri Sarah yg tidak ia lihat pada wanita-wanita lain.

Suatu saat Hajar mendapati sarah sedang berdiri mengerjakan shalat, ia mendengar Sarah membaca ungkapan yg tidak ia pahami, hanya saja, Hajar merasa bahwa ada percikan cahaya yang jatuh berguguran ke dalam jiwanya, ia merasa bahwa kedamaian merasuk ke dalam kalbu hatinya.
Setelah itu, dengan santun dan malu, Hajar menghampiri dan bertanya kpd majikannya yang ahli ibadah, wanita taat, "Majikanku, Tuhan apa yang engkau sembah.?"

Hajar adalah wanita cerdas, kepribadiannya bening dan bersinar, serta sangat pemalu, ketika itulah, Sarah merasa bahwa Hajar sedang mencari hakikat dan cahaya Ilahi, serta ingin menghubungkan jiwanya dengan Allah Ta`ala.

Sarah berkata kepada Hajar dengan keimanan orang2 yg tekun beribadah dan cahaya keyakinan, "Wahai wanita yg baik, kami menyembah Allah yg tidak ada Tuhan yg berhak disembah kecuali Dia saja, Dia pencipta langit dan bumi, tuhan segala sesuatu, Pencipta segala sesuatu, menghidupkan, mematikan, dan Maha Kuasa atas segala sesuatu"


Sarah mulai menanam benih-benih iman dan bibit-bibit keyakinan pada diri Hajar yang jiwanya merespon isyarat2 iman dari Sarah. Ia menyampaikan apa2 yang di dakwahkan oleh suaminya Ibrahim, Dan dari situlah cahaya iman benar2 menutupi hati Hajar.

Hajar merasa bahwa sentuhan cahaya halus menembus jiwanya dan menyentuh hatinya, ia merasa dekat dengan sumber-sumber kebaikan dan mata air cahaya, ia sekarang merasa kehangatan iman dan keagungan dalam berhubungan dengan Allah Azza wa Jalla.

Kontan saja, Hajar beriman kepada apa yg didakwahkan Ibrahim, dan apa yang disampaikan oleh Sarah, ia beriman kpd Allah tuhan alam semesta, tuhan dirinya, tuhannya Ibrahim, dan tuhan segala sesuatu, Hajar pun berhijrah meninggalkan segala hal di jalan keimanan kpd Allah, sekarang ia menjadi wanita beriman kpd Allah, jiwanya penuh dengan kehormatan, kemuliaan dan cahaya.

Hajar tidak henti2 berdzikir kpd Allah, atas nikmat iman yg diberikan Allah kepadanya, sehingga lahirlah memori2 baru di benak Hajar, sungguh ia bersyukur kpd Allah yg telah menyelamatkan dirinya dari kubangan kotoran-kotoran kekafiran dan kegelapan syirik, melalui rasul-Nya yaitu Ibrahim.

Ketika itu, sama sekali tidak terlintas dalam benaknya bahwa suatu hari Ibrahim akan menjadi suaminya, imamnya di kehidupan dunia dan akhiratnya,

tidak terbersit sedikitpun di relung kalbunya, bahwa suatu hari ia akan menjadi salah satu wanita pelopor di kafilah iman di sejarah kaum wanita dan di dunia wanita2 tersohor, ketika itu,

Hajar tidak membayangkan dirinya akan menjadi wanita yang diberkahi Allah, ia hanya berpikir untuk terus berupaya memperbaiki diri dalam bermunajat serta berbakti dan berserah diri kepada Rabb nya.



Sungguh, segala hal berada dalam pengetahuan Allah, Ya.. Allah mengerjakan apa saja yang dikehendaki-Nya, sehingga Dia benar2 mengangkat derajat Hajar di urutan yg tinggi di kalangan wanita mulia dan ternama hingga akhir zaman.

Hajar merasa hujan hikmah diturunkan ke dalam jiwanya, kemudian memenuhi jiwanya dengan cahaya, Hajar merasa sumber2 cahaya telah memancar deras di lubuk hatinya, sehingga dia terlena dan tenggelam dalam kekhusyukan dlm pengabdian diri kepada Allah Azza wa Jalla.

Betapa indahnya detik-detik yg dihabiskan seseorang di bawah naungan iman, ibadah, dan munajat, dengan berbuat seperti itu, ia mendaki tinggi ke langit orang-orang berbakti, sehingga Syiar dan Millahnya masih berjalan hingga akhir zaman...
Subhanallah....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.


Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.


Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar. ^_^